Sabtu, 15 Februari 2014

Wisata Pangandaran: 2 Hari 1 Malam yang Mengasyikkan (2D1N)


Suasana pagi di pantai barat Pangandaran
 Wisata Pangandaran: 2 Hari 1 Malam yang mengasyikkan
Siapa yang tak kenal pantai Pangandaran, pantai Batuhiu, pantai Batukaras atau Cukang Taneuh Green Canyon di pesisir pantai selatan Jawa Barat? Pantainya yang  bersih, landai, ombaknya bersahabat dan orangnya yang ramah tamah.
Sunrise di timur Pangandaran
Diawali dengan keberangkatan kami dari Jakarta sekitar pukul 20.00 WIB berjumlah 7 orang. Dengan menggunakan kendaraan kecil. Walau pun suasana di malam hari, namun kami masih dapat menikmati pemandangan alam disepanjang jalan kanan dan kiri. Kami tak henti-hentinya disuguhi pengalaman yang sungguh luar biasa. Pemandangan sepanjang jalan yang sesekali di diterangi lampu mercury di padu dengan kerlipan cahaya lampu di malam hari dari kejauhan sungguh menambah eksotiknya perjalanan malam itu. Apalagi sekitar daerah Nagrek hingga ke arah Pangandaran, kerlipan lampu di tangah malam menambah suasana heningnya malam menjadi semakin terasa apalagi cuaca di sekitar Nagrek dan Pangandaran yang sangat dingin menusuk kulit. Padahal di dalam kendaraan kami tidak menyalakan AC, namun dinginnya malam yang masuk lewat celah kaca jendela mobil sungguh membuat badan kami menggigil kedinginan.
Sekitar daerah Limbangan, kami sengaja berhenti untuk mencari penghangat badan. Dan kami pun menjumpai beberapa buah warung/kedai yang menyediakan kopi hangat, gorengan, bakso dan mie rebus. Kami pun mencoba untuk menghangatkan badan dengan memesan beberapa buah mangkuk mie rebus dan Pop Mie serta kopi dan gorengan sebagai menu tambahannya. Mmmhhhh….. sungguh nikmatnya, luar biasa. Di saat badan menggigil kedinginan, kami menyeruput kopi panas, sungguh nikmat sekali. Saking dinginnya malam itu, panasnya kopi yang kami minum pun tidak terasa panas di bibir. Apalagi disusul gorengan dan mie rebus campur telor yang masih mendidih…….begitu disantap…wooww luar biasa nikmatnya, sungguh spektakuler sehingga membuat badan menjadi hangat dan mulut pun terasa bergairah menyantap mie rebus dan Pop Mie biarpun panas di lidah. Pop Mie seharga Rp. 9.000,- dan mie rebus campur telor seharga Rp. 10.000,- pun kami santap tanpa sisa. Sesekali pedasnya cabe rawit memeras bibir sambil menyantap pisang goreng dan uli bakar, nikmatnya di mulut…mmhh….mak nyusss.
Setelah badan terasa hangat, kami pun melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 04.30 terdengar sayup-sayup suara adzan berkumandang dari arah berlawanan, kami pun segera berhenti di sebuah mesjid yang ada di sekitar Ciamis, masih dengan suasana yang sangat dingin, kami berhenti untuk melaksanakan sholat Shubuh di mesjid itu. Wooww dinginnya air dari kran itu, membuat badan terasa seperti disiram air es yang mengalir membasahi ke sekujur badan. Memang luar biasa lingkungan di sekitar mesjid di Ciamis ini, selain suasana dingin, alam di pagi harinya pun sungguh indah untuk dinikmati. Dan sayang jika dilewatkan, kami dapat menikmati pemandangan alam dengan semburat cahaya sunrise dari balik bukit sekitar mesjid itu, hal ini pengalaman yang sungguh menakjubkan dan tak kan terlupakan.
Begitu kami sampai di guesthouse (rumah penduduk) yang kami sewa di Pangandaran, kami pun langsung menghempaskan diri  dan merebahkan diri di kasur yang empuk sambil mengingat pengalaman perjalanan semalam. Lumayan menguras energi juga perjalanan kami yang memakan waktu sekitar 8 jam perjalanan plus istirahat di warung kopinya.
1 jam kami istirahat di guesthouse lalu kami menuju ke Cukang Taneuh Green Canyon untuk mengikuti aktifitas di obyek wisata Cukang Taneuh disana. Kami sampai di Green Canyon sekitar pukul 08.00 langsung menuju crew dari SAGARA KIDUL TOURS untuk mengikuti acara yang telah kami pesan sebelumnya. Kami diberikan pengarahan beberapa menit sambil mempersiapkan diri dengan menggunakan atribut untuk aktifitas body rafting di Green Canyon ini. Setelah itu kami pun di angkut dengan menggunakan kendaraan kecil bak terbuka (mirif kambing mau di jual ha…ha…) untuk menuju base camp di trip pertama body rafting sekitar hulu sungai. Kami pun berjalan sekitar 1 km menuju guha bau untuk memulai body rafting. Kami berenam ragu-ragu juga untuk menceburkan diri ke sungai yang bening, jernih kebiru-biruan, menandakan aliran sungai ini sangat dalam. Tapi kami di pandu oleh beberapa guider Body Rafting untuk segera menceburkan diri dan dimotivasi untuk mau memacu adrenalin di sekitar gua bau itu. Kami pun satu per satu mulai menyeburkan diri, ada yang menutup hidung, ada yang sambil berteriak (tidak tau takut atau saking gembiranya) adajuga yang sok gaya sambil meniru gerakan seorang atlet senam dengan melompat indah he…he….waahh poko’e sungguh menyenangkan dan spektakularrr.
Hanya sampe disitu? Jawabannya belum…
Kami ber-7 didampingi beberapa guider mulai mengikuti aktifitas body rafting dengan berenang di aliran sungai yang jernih dan dalam, (dalam pikiran sesekali muncul takut ada sesuatu di bawah air sana) tapi buru-buru pikiran itu dibuang jauh-jauh, karena justru ketakutan adalah sesuatu yang kita buat sendiri bukan dari luar diri kita, iya toch?....he…he… sok ilmuwan ya…naik tebing turun batu licin, sesekali nyebur lagi ke sungai begitu dan begitu terus. Di antara kami ada yang mau mengabadikan kegiatan kami ini dibantu guider, kami berenam pun berfoto ria dialiran sungai sambil bergaya dibawah siraman air yang berasal dari akar pohon jatuh dari atas hutan sana. Suatu pengalaman sangat yang sensasional. Sambil bergaya terapung seperti dahan kering terbawa arus sungai (memang kita dilengkapi rompi pelampung sebagai pengaman) ada yang berpegangan mungkin ketakutan banyak hal yang kami dapatkan sambil mendokumentasikan pemandangan alam sekitar Cukang Taneuh yang dilengkapi stalgmit dan stalaktit yang mempesona. Di tengah perjalanan trip body rafting kami diberikan masing-masing peserta sebuah box berisi makanan ringan seperti kue kering dan basah. Memang itu salah satu pelayanan dalam aktifitas body rafting.
Wisatawan asing di Green Canyon
Sesampai di batu Palatar, ujung wisata bahari Green Canyon (non body rafting), kami pun terus berenang ditarik oleh para guider menggunakan tali tambang sebagai alat pegangan supaya kami tidak terpisah atau ketinggalan satu sama yang lain sampai  ke dermaga 2 yang berada sekitar 1 mil dari batu Palatar. Sesampainya di dermaga 2, baru kami di jemput oleh crew Body Rafting lainnya dengan perahu boat yang disediakan crew body rafting hingga dermaga utama di tempat masuk ke obyek wisata Green Canyon.
Sesampai di Derma Utama, kami diajak oleh  crew SAGARA KIDUL TOURS untuk  makan siang di Resto fresh sea food sekitar Green Canyon. Mmm….. nikmatnya badan kedinginan bermain air hampir seharian begitu ke darat mendapatkan hidangan fresh sea food yang benar-benar fresh, hangat dan pedas. Ternyata cukup melelahkan juga aktifitas body raftingnya, namun sejuta pengalaman, sejuta kenangan terrekam di pikiran kita dan akan kami bawa ke Jakarta.
Setelah beristirahat sejenak, sambil diberikan kesempatan untuk melaksanakan sholat Dzuhur, kami pun bergegas ke guesthouse yang terletak di kota Pangandaran. Namun kami pun diberikan acara yang padat oleh SAGARA KIDUL TOURS, setelah sampai di pantai Pangandaran, kami pun diajak jalan-jalan untuk menikmati suasana pantai Pangandaran di sore hari sambil menunggu saat-saat yang yang mengasyikkan, yaitu menunggu indahnya sunset senja di pantai Pangandaran. Sambil bermain air laut, bermain gundukan pasir, mengubur tubuh dengan pasir akhirnya sunset yang ditunggupun hadir juga, subhanallah sungguh indah karunia Allah SWT, betapa indahnya semburat lembayung dengan warna kuning kemerahan di senja pantai Pangandaran. Kami ber-7 sungguh dimanjakan dengan panorama alam yang tak terkirakan.
Malam harinya kami makan malam dengan memasak sendiri memang sengaja kami minta ke SAGARA KIDUL TOURS untuk mengadakan acara ini di pinggir pantai. Nasinya sudah matang dimasak di guesthouse, namun lauknya sengaja kami membuat barbeque kecil-kecilan sekitar 3 kg ikan “Kakacangan” yang terkenal sangat gurih jika di bakar apalagi di pinggir pantai Pangandaran. Sambil mendengarkan music yang sengaja kami nyalakan dari Tape Recorder yang kami bawa dari Jakarta sambil membolak-balik ikan bakar yang terlihat sangat gurih ini. Diiringi suara deburan ombak malam di sisi  pantai barat Pangandaran kami lewati dengan menyantap hidangan makan malam + ikan bakarnya dicocol sambel kecap yang pedasnya gak ketulungan dan dicampur sambal jahe yang telah di buat di penginapan wah sungguh sedapnya. Sampai lidah meler-meler menahan pedas sambel kecap dan jahe. Sambil mendengarkan music kami rebahan di atas sehelai tikar pandan sambil menerawang ke atas sana, langit luas penuh dengan kerlipan bintang-bintang bagaikan ribuan kunang-kunang yang beterbatangan di angkasa luas. Namun sebagian ada teman yang membakar jagung muda yang memang sudah di beli oleh ibu penginapan titip siang tadi. Sebagian ada juga yang jalan-jalan dipinggir pantai sambil menendang bola plastic berkejaran hingga agak jauh dari tempat kami bakar ikan tadi. Sungguh nikmat rasanya bakar ikan, bakar jagung di pinggir pantai. Untung saat itu cuaca sangat mendukung.
Sekitar pukul  22.00 kami berjalan menyusuri jalanan yang ternyata banyak para pedagang yang masih menjajakan dagangannya seperti makanan ringan, warung nasi, karaoke hingga restaurant yang masih buka karena saat itu memang weekend, jadi para tamu masih banyak yang berkeliaran mencari “mangsa”, maksudnya jajanan he…he…
Kata Pak Asep, crew Sagara Kidul Tours, biasanya jika weekend sampai malam pun tamu masih ramai. Bahkan ada yang larut malam sekalian nunggu suhubu di area pantai timur ramai untuk menyaksikan munculnya sunrise. Sekitar pukul 23.30 kami sampai di penginapan dan kami pun istirahat, walaupun yang lain masih ada saja yang nonton TV dan begadang main kartu ditemani kopi panas dan kacang. Hingga shubuh datang kami dibangunkan oleh crew Sagara Kidul Tours untuk sholat shubuh karena setelah sholat kami akan diajak wisata sunrise di pantai Timur Pangandaran.
Bergaya dgn background sunrise Pangandaran
Setelah menunaikan sholat Shubuh, pukul 04.50 kami sudah sampai di pantai timur Pangandaran dan ternyata pantai ini sudah dipenuhi oelh para tamu wisatawan yang memang tidak ingin melewatkan fenomena pagi di pantai Pangandaran. Yang ditunggu-tunggu pun muncul diawali dengan warna kuning kemerahan di alam yang masih agak gelap menyemburat di langit ufuk timur sana seakan-akan berwarna kemerahan semua  langit. Sepanjang mata memandang kea rah lautan warna kemerahan di atas riakan dan deburan gelombang air laut yang memecah kea rah pantai membuat kami yang hadir terbelalak dan ternganga-nganga sambil tak sadar mengucap waaawww….indahnya, Subhanallah sungguh indahnya fenomena alam ciptaan Allah SWT ini. Kami pun berfoto ria bersama teman-teman dengan background rayuan semburat warna sunrise disana.
Area renang pantai barat Pangandaran
Sekitar pukul 06.00 kami dan para pengunjung lain berhamburan menuju area renang yang ada di pantai barat Pangandaran ini. Ada yang lari kecil, ada yang jalan kaki, ada yang menggunakan kendaraan ATV, banyak juga yang menggunakan sepeda santai bahkan tak jarang yang menyewa mobil goes.
Tahukah anda apa mobil goes itu? Sejenis kendaraan tanpa mesin dengan memiliki 4 roda dari jenis sepeda motor dan memiliki kemudi sejenis stir mobil namun bergerak dengan menggunakan kayuhan kaki di pedalnya dengan isi penumpang sekitar 4 – 6 orang dibantu baterai AKI (ACCU) sekitar 50-60 AM sebagai bantuan perlengkapan elektriknya. Rupanya para pebisnis di wisata Pangandaran ini memodifikasi dari kendaraan ATV dengan sepeda santai sehingga sangat diminati para tamu yang berkunjung di Pangandaran ini. Selain dapat membuat relaksasi, enjoy namun harganya pun terbilang murah di dompet anda.
Sedangkan kami cukup berjalan kaki selain berolahraga tapi kami sengaja ingin mengabadikan hal-hal yang tidak pernah kami temui di Jakarta seperti memotret beberapa toko yang menjual pakaian pantai, kaca mata serta kerajinan tangan khas pantai seperti hiasan kerang dipintu, di dinding bahkan tak jarang kita temui hewan-hewan laut yang sudah dikeringkan (diawetkan) walaupun pada dasarnya hal ini dilarang oleh Pemerintah setempat. Sampai di area barat pantai Pangandaran, kami pun tak kuasa menahan rayuan gemulung dan deburan ombak yang memecah pantai di area pantai barat Pangandaran ini. Apalagi sudah ribuan tamu disini yang telah menceburkan diri bersama tamu lain untuk menikmati suasana pagi yang indah ceria ini dengan bermain air dan pasir di pantai barat ini. Sungguh menghebohkan sungguh senang dan kami pun larut bersama tamu lain yang sangat ceria menikmati siraman dan hantaman dari gulungan ombak pantai Pangandaran. Beberapa tamu terlihat berwisata bahari menggunakan perahu motor yang memang dialih fungsikan dari perahu nelayan menjadi perahu wisata untuk menyewa perahu ini per orang dikenakan sekitar Rp. 50.000,- s/d  Rp. 70.000,- per orang dengan kapasitas maksimal 8 orang, tapi jika anda pintar bernegosiasi mungkin harganya akan lebih miring sedikit… asalkan  jangan perahunya saja yang ikutan miring di lautan sana ha…ha….ha…
Waktu menunjukkan sekitar pukul 07.30 kami pun bergegas kembali ke guesthouse tempat kami menginap, dan membersihkan badan sambil menyantap nasi goreng + telor dadar sengaja kami pesan di depan guesthouse tampat kami menginap dan teman lain ada yang menikmati makanan suplemen seperti energen sereal + pisang goreng yang memang tersedia di abang tukang gorengan yang mangkal sekitar badan jalan depan tempat kami menginap. Sekitar pukul 08.30 kami menuju ke Taman Budaya Cagar Alam untuk menikmati suasana pagi di sana jalan-jalan menyusuri jalanan kecil kanan kiri di hiasi rimbunan pohon pohon besar yang sangat langka dan dilindungi oleh Pemerintah. Sesekali kami memasuki berbagai goa yang ada di Cagar Alam ini, seperti Goa Panggung, Goa Parat, Goa Jepang, dll serta beberapa situs dari jaman kerajaan dahulu. Sungguh sejuk suasana di Cagar Alam ini diselingi teriakan dan tarian kera, lutung yang bergerak bergelantungan dari pohon satu ke pohon yang lainnya. Bahkan kami pun sempat bersua dengan beberapa menjangan yang kebetulan mencari makan disekitar area parkiran mobil. Sungguh jinak menjangan-menjangannya namun harap berhati-hati dengan kawanan kera yang sesekali mendekati bahkan bisa mengambil barang makanan yang kita bawa.
Menjangan di Cagara Alam Pangandaran
Kami pun melanjutkan perjalanan ke area Pantai Pasir Putih yang memang berada di sekitar Cagar Alam ini. Kami bermain air, pasir serta mencari beberapa kerang laut mungil dan memang sangat indah, jika diperbolehkan kami sih ingin bawa sebanyak mungkin, namun kerang pun termasuk yang dilindungi di Cagar Alam Pangandaran ini. Walaupun dilindungi kami tetap membawa beberapa plastik kecil kerang, sejenis rumah umang, kewuk, untuk sekedar perlengkapan aquarium di rumah. Kami ditawari oleh crew SAGARA  KIDUL TOURS untuk menikmati acara snorkeling di Pantai Pasir Putih ini, kami sebenarnya ingin menikmatinya namun berhubung waktunya sudah agak siang kami pun tidak jadi mengikutinya, tapi kami memilih berlayar melihat aneka taman laut dan terowongan batu layar di seberang Cagar Alam ini. Sungguh menakjubkan, ada terowongan di atas laut, kalau air sedang pasang, terowongan ini agak tertutup air laut, tapi jika kebetulan saat air surut maka kita pun dapat menikmati keindahan alam ini.
Sekitar pukul 11.00 kami segera menuju guesthouse untuk persiapan chek out, karena pukul 12.00 tepat kami harus chek out dari rumah ini. Saat chek out kami sempat berfoto ria bersama ibu pemilik rumah buat kenangan, dan siapa tahu kapan-kapan bisa menyewa rumahnya lagi. Dan kami pun segera meninggalkan rumah penginapan tersebut dan menuju sekitar pasar ikan untuk membeli oleh-oleh karena banyak sekali oleh-olej yang bisa kami dapatkan disitu, selain ikan Jambal Roti yang tebal-tebal serta sekalian kami diberikan hidangan makan terakhir oleh SAGARA KIDUL TOURS di resto Fresh Sea Food. Kami dipilihkan paket ikan kerapu bakar, udang asam pedas, pindang gunung dan tak lupa cah kangkung dan lalaban sambal terasinya. Wuuiihhh….nikmatnya tiada tara, di tengah panas begini makan nasi hangat dengan menu laukknya yang serba pedas dan uennak tenan…poko’e nikmat gak ketulungan,…mak nyusss.
Sehabis makan siang, kami pun diberikan waktu untuk sholat Dzuhur di mesjid agung Pangandaran, dan setelah itu kami pun pulang sekitar pukul 14.00
Sungguh pengalaman 2 hari 1 malam yang memang sangat mengasyikkan, selain murah, kami mendapatkan segalanya liburan yang sangat enjoy, relax, alam yang sangat indah dan mempesona mata sungguh spektakulerrrr….

Bergaya di pantai barat Pangandaran

Wisatawan asing lari pagi di pantai barat Pangandaran




……………………………..
Jika anda berminat ke Pangandaran atau Green Canyon Cukang Taneuh, SAGARA KIDUL TOURS menyediakan paket wisata yang murah dan menarik. Hub. Harli di 0812-12021-424.